Laporan Ridwan Noer
Indonesialivetv.com, TANGERANG – Pemerintah Kabupaten Tangerang terus melakukan pengerjaan dan penataan di kawasan pesisir jelang Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) yang akan diikuti 53 kepala daerah dari 13 Negara se-Asia Timur pada Oktober 2022 nanti.
PEMSEA-PNLG merupakan bentuk kerjasama dari komunitas Pemerintah Kota/Kabupaten di Asia Timur yang memiliki kawasan masyarakat pesisir.
“Alhamdulillah hari ini dimulai pukul 14:00 sampai dengan pukul 18:00, selama 4 jam melaksanakan evaluasi persiapan Pensi bersama dengan para kepala Organisasi Kepala Daerah (OPD) jelang penyambutan PEMSEA,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Moch. Maesyal Rasyid kepada wartawan, Selasa (27/9/22).
Moch Maesyal (sekda-red) mengatakan Penataan kawasan konservasi mangrove dan ekowisata di Ketapang Aquaculture dalam acara PEMSEA tetap akan mempertahankan keaslian perkampungan yang ada.
Dia juga menjelaskan pihaknya sedang melakukan upaya evaluasi dan persiapan pelaksanaan termasuk upaya penyempurnaan penanaman mangrove.
Maesyal juga memaparkan hasil rapat evaluasi bersama OPD yang bekerjasama dengan Bank Jabar Banten, PDAM dan PT Aetra yang membantu Corporate Social Responsibility (CSR)-nya terkait pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan persiapan dari sisi round down.
“Bank Jabar Banten yang membantu CSR-nya, PDAM membantu CSR-nya, terus juga Aetra juga membantu CSR-nya untuk mempersiapkan dan mengevaluasi sudah seberapa jauh persiapan dari sisi round down acara termasuk juga persiapan atau pelaksanaan-pelaksanaan pembangunan infrastruktur di sana. Termasuk upaya upaya penyempurnaan penanaman mangrove nya,” paparnya.
Rudy Maesyal sapaan akrabnya ini menuturkan ada tiga hal yang menjadi konsentrasi yang tengah dipersiapkan oleh Pemkab Tangerang dalam mengupayakan fasilitas dan sumber daya.
“Jadi ada 3 hal memang yang menjadi konsentrasi kita, konsentrasi-konsentrasi semua pihak baik dari Bapak Bupati atau Wakil Bupati dengan CSR, dengan masyarakatnya,” ucapnya.
Pertama, kata dia adalah konteksnya terhadap seberapa jauh tugas pemerintah ini memfasilitasi untuk membangun infrastruktur sesuai kebutuhan yang ada di lokasi.
Kedua, seberapa jauh juga semua komponen bisa turut menata lingkungan setempat, menata lingkungan dan menata lokasi yang ada, juga penanaman mangrove serta upaya-upaya normalisasi saluran air atau muara-muara supaya perahu masyarakat nelayan bisa berjalan dengan lancar dan tidak kandas.
Ketiga, upaya yang dilakukan adalah terkait dengan pemberdayaan masyarakat setempat, agar masyarakat setempat dapat dilatih untuk mengelola potensi lokal yang ada. Seperti tangkapan ikan, kerajinan, termasuk mengelola manfaat tanaman mangrove.
“Pemberdayaan masyarakat setempat ini supaya masyarakat sekarang sudah dilatih untuk bisa mengolah dan mengelola potensi lokal yang ada di situ, apakah itu tangkapan hasil tangkapan ikan yang dikelola menjadi kuliner atau menjadi kerajinan-kerajinan lainnya, juga termasuk mengelola manfaat tanaman mangrove itu menjadi sumber makanan yang sehat. Jadi tiga hal inilah yang harus kita persiapkan,” jelasnya.
Lanjutnya, semua muara itu adalah untuk kepentingan masyarakat setempat supaya di lokasi tersebut tertata dengan baik dan bagus di Ketapang, Mauk agar dapat menjadi potensi yang bisa dirasakan oleh masyarakat setempat.
“Terus juga masyarakat setempat Insha Allah juga bisa mandiri dan memanfaatkan potensi yang ada yang kita sering lakukan untuk pemberdayaan masyarakat,” tuturnya.
“Yang hadir nanti ada 13 negara, ada 53 kepala daerah se-Asia Timur itu bisa hadir nanti di sini yang kepala daerah di wilayah pesisir di 13 negara tersebut ini jadi. Mudah-mudahan mereka bisa pada hadir. Dan kami mohon dukungannya kepada semua pihak termasuk Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan dan masyarakat, RT, RW dan nelayan yang ada di situ bahwa penataan pembangunan ini semuanya kita bermuara untuk kepentingan masyarakat,” sambungnya.
Ia mengatakan persiapan tersebut dari non-fisik telah sampai 80 sampai 90 persen. Untuk persiapan fisik telah mencapai persiapannya sekitar 70 persen.
“Tadi sudah kita mintakan informasi laporannya masing-masing OPD yang bertanggung jawab terhadap non-fisik itu. Supaya pertengahan Oktober ini sebelum sekitar minggu pertama paling akhir mungkin minggu kedua Oktober ini semuanya supaya bisa tuntas dan bisa selesai dan berfungsi untuk kepentingan ini,” Paparnya.