Laporan (RN) Tangerang
Indonesialivetv.com, KABTANGERANG – Warga yang tergabung di Himpunan Peduli Desa (HIPEDES) melakukan Unjuk Rasa di depan PT. Universal Luggage Indonesia (ULI) menuntut agar HRD Di Copot dari jabatannya. Dengan alasan di duga telah melakukan Pungutan Liar (Pungli) sebesar Rp. 200 juta rupiah dari setiap penerimaan calon tenaga kerja di perusahaan tersebut, Sabtu, (14/01/23).
Dalam merekrut tenaga kerja yang baru pihak HRD, mematok harga mulai Rp 1 juta hinggga Rp 1,5 juta untuk satu orang pekerja baru yang ingin masuk ke PT. ULI.
Aksi anjuk rasa yang di lakukan oleh Himpunan Pemuda Peduli Desa (HIPEDES), di mulai pukul 15.00 Wib. “Sambil membawa poster dan spanduk yang berisi tuntutan copot HRD PT. Universal Luggage Indonesia (ULI)”. Maka selain itu pendemo juga meminta agar pihak perusahan bisa mengutamakan masyarakat Desa Sumur Bandung. Dalam hal rekrutmen tenaga kerja yang di butuhkan sesuai dengan MOU pihak yayasan dan desa, memberikan ruang klasifikasi terkait standarisasi rekrutmen yang lebih di ringankan untuk masyarakat seperti dahulu.
Selanjutnya pihak pendemo meminta agar bisa diskusi dengan petinggi pimpinan perusahaan PT. ULI agar bisa mendengarkan semua aspirasi masyarakat yang di wakilkan melalui HIPEDES.
Dalam orasinya Firmansyah mengatakan kalau pimpinan petinggi perusahaan PT ULI tidak bisa menemukan pendemo pihaknya akan melalukan tindakan masa yang lebih besar lagi, saat ini mundur bukan berarti kalah. “Kami akan menurunkan masa lebih banyak lagi pada Selasa atau Rabu mendatang.
Tentu jika persoalan ini tidak disikapi dengan baik oleh pihak perusahaan,” tegas Firmansyah.
“Kehadiran awak media di lokasi demo atas undangan peliputan dari pihak Kordinator Lapangan yang ditanda tangani langsung oleh Bahtiar Rifai, hal itu dilakukan atas ketidak adilan perusahaan terhadap warga sekitar, seraya menyuarakan 4 butir tuntutan terhadap PT. ULI.