Laporan Sule

Indonesialivetv.com, Tangerang, | Sering kali terjadi kontraktor nakal dalam proyek beton disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya pengawasan, ketidaksesuaian spesifikasi material, pelaksanaan yang tidak sesuai rencana, dan potensi manipulasi pada ukuran atau volume beton, yang sering kali berujung pada kualitas proyek yang buruk dan membahayakan keselamatan.

Hal ini terjadi saat pengerjaan rabat beton di RT. 05/07 lingkungan perumahan Taman Balaraja Kecamatan Sukamulya, yang menjadi sorotan serta pertanyaan warga selaku penerima manfaat”, Selasa ( 07/10/1025 ).

Ada beberapa point Indikasi kecurangan yang ditemukan di lokasi kegiatan seperti:
1. Papan informasi kegiatan proyek tidak ditemukan terpasang di lokasi.
2. Pelaksana kegiatan dari kontraktor tidak berada di lokasi.
3. Baik pengawas maupun konsultan dari dinas terkait tidak melakukan pengawasan di lokasi kegiatan.
4. Ada dugaan pengurangan ketebalan beton, yang diketahui menurut pekerja tebal beton 15 centi meter, namun pakta yang ada hanya 12-13 centi meter dibagian bigisting.
5. Ditemukan beberapa titik yang menyerupai parit yang diduga titik-titik tersebut untuk mengelabui pihak dinas ketika melakukan Coring (core) lubang silindris saat PHO (Provisional Hand Over)  atau Serah Terima Sementara Pekerjaan.

Dari beberapa poin temuan tersebut, menimbulkan asumsi negatif dan pertanyaan dari pihak warga penerima manfaat,
” Apa maksud nya dibuat seperti parit begini, sementara di sepanjang jalan bagian tengah terlihat tebal dengan agregat,
“Ini artinya pihak pemborong mengurangi volume tebal beton kalau modelnya seperti ini, Ungkap salah satu warga yang ikut menyaksikan kegiatan tersebut.

Belakangan diketahui bahwa proyek rabat beton di Perumahan Taman Balaraja tersebut bersumber dari dana APBD T/A 2025 yang di kucurkan oleh Dinas Perkim Kabupaten Tangerang.

Hingga berita ini di publikasikan pihak kontraktor atau pelaksana kegiatan tidak memberikan jawaban saat di konfirmasi.