Laporan Yonky
Inxonesialivetv.com, MUARAENIM – Heboh !!! Ada proyek siluman di Desa Lubuk Nipis, Kecamatan Panang Enim, Kabuoaten Muaraenim, pasalnya ada sebuah proyek di jalan kabupaten menuju Desa Lubuk Nipis dengan pekerjaan seperti pembangunan Plat Duecker, namun sangat pendek berkisar hanya 8-10 meter saja dan proyek ini juga membuat galian di jalan aspal seperti ingin membuat plat duecker sehingga jalan menjadi putus.
Entah proyek apa ini ?, di tahun anggaran 2024 sudah ada pekerjaan proyek, namun tidak ada papan proyek atau papan informasi mengenai asal usul, sumber dana, pelaksana, dan volume proyek tersebut.
Tampak galian aspal yang sudah putus hanya ditutup setengah dengan beberapa papan seadanya saja sebagai jembatan untuk bisa dilewati, namun jika mobil dengan beban berat tidak akan berhasil lewat kemungkinan papan akan patah dan jebol, melihat kondisi jembatan darurat ini diduga kontraktor sangat tidak memperhatikan kondisi lingkungan, berdasarkan informasi sudah ada 3 mobil yang terperosok di titik pekerjaan tersebut.
” Untung saja hanya terperosok dan tidak ada korban, jika mobil sampai terguling pemilik proyek dan Dinas terkait akan kami tuntut ” ujar pemilik mobil.
Informasi yang terhimpun bahwa proyek tersebut sudah 10 hari ini tidak bekerja, padahal akses jalan sangat dibutuhkan masyarakat, mengingat jalan tersebut adalah akses satu-satunya menuju desa Lubuk Nipis, kapan selesainya jika sering terbengkalai.
” Mana pengawas, mana PPK dari dinas terkait, jangan hanya diam, turun ke lapangan periksa, awasi pekerjaan ini, ” tukas SR
Banyaknya laporan terkait bobroknya pekerjaan tersebut Yongki Ketua LSM Rakyat Bicara Fakta desa Lubuk Nipis saat dibincangi Minggu (10/3) angkat bicara, menurutnya pekerjaan proyek APBD tahun anggaran 2024 belum ada yang terealisasi, baik tender maupun PL.
” Berdasarkan informasi, proyek APBD tahun anggaran 2024 belum ada yang terealisasi, kami sebagai masyarakat juga bingung dan bertanya-tanya akan pekerjaan tersebut, apakah pekerjaan induk ataukah pekerjaan lanjutan, ” ujarnya.
Jika benar proyek APBD TA 2024 atau proyek lanjutan, mana papan informasinya ?, ini semacam proyek siluman, tahu-tahu ada pekerjaan di jalan menuju Desa Lubuk Nipis !.
Kontraktor tidak menerapkan aturan yang ada, tidak adanya papan informasi proyek disinyalir kontraktor ingin mengelabui masyarakat akan pekerjaan proyek tersebut dan terkesan menutup-nutupi agar kontraktor leluasa melancarkan aksinya untuk bekerja semena-mena dan korupsi dari anggaran yang ada.
” Kontraktor seperti ini jangan dibiarkan, laporkan saja kepada dinas terkait, kepada pihak yang berwenang, Pengawas dan PPK juga laporkan saja, sehingga pekerjaan bisa diaudit dan bisa menemukan kecurangan-kecurangan yang sudah dibuat, ini untuk desa kita, mari sama-sama kawal setiap ada pekerjaan proyek dari APBD, sehingga hasil pekerjaan apapun bisa terealisasi dengan baik sesuai RAB, ” tegasnya.